Posts

Showing posts from January 26, 2015

3771. SAHKAH ORANG BISU JADI SAKSI AKAD NIKAH ?

PERTANYAAN : Assalaamu'alaikum. Sah atau tidak orang bisu jadi saksi nikah ? [ Sanusi Uci ]. JAWABAN : Wa'alaikumusalaam. Hukumnya Khilaf : 1. Tidak sah orang bisu jadi saksi nikah menurut Qoul Ashoh Syafi'iyah, Hanabilah, dan Hanafiyah. 2. Sah orang bisu jadi saksi nikah menurut Malikiyah dan Muqobilul Ashoh dari Syafi'iiyah jika bisa memberi isyarat yang memahamkan baik berupa tulisan atau yang lainnya, menurut Hanabilah jika bisa memberi isyarat berupa tulisan maka diterima. Tidak sahnya, karena saksi disyaratkan bisa berbicara. Ta'bir dari kitab Fathul Wahhab & Hasyiyah Al-Jamal 16/330-331 : ـ (قَوْلُهُ: وَفِي الشَّاهِدَيْنِ مَا فِي الشَّهَادَاتِ) عِبَارَتُهُ هُنَاكَ الشَّاهِدُ حُرٌّ مُكَلَّفٌ ذُو مُرُوءَةٍ يَقِظٌ نَاطِقٌ غَيْرُ مَحْجُورٍ عَلَيْهِ بِسَفَهٍ وَغَيْرُ مُتَّهَمٍ عَدْلٌ "Bagi dua orang saksi nikah (sebagaimana saksi saksi dalam bab lain) ada syarat antara lain merdeka (bukan seorang budak), mukallaf (baligh, berakal), punya

Ahli hadits yang bermazhab Syafi’i (bag.6)

11.              Ibnu Hibban (w. 354 H) Nama lengkap beliau adalah Abu Hatim Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban bin Mu’az bin Ma’bad al-Busti al-Tamimy. Beliau wafat pada malam Jum’at pada 8 SyawAl 354 H. Beliau mendengar hadits dari Husain bin Idris al-Harawi, Abu Khalifah, al-Nasa-i, Imran bin Musa, Abu Ya’la, Hasan bin Sufyan, Ibnu Khuzaimah dan lain-lain. Diantara karangan beliau adalah al-Musnad al-Shahih (Shahih Ibnu Hiban), al-Anwa’ wal Taqsim, al-Jarh wal Ta’dil, al-Tsuqat dan al-Tarikh, al-Dhu’afa dan lain-lain. Abu Sa’ad al-Idrisy mengatakan, Ibnu Hiban pernah menjadi qadhi di Samarqand, beliau adalah ahli fiqh, hafizh atsar, alim dengan ilmu kedokteran, ilmu nujum dan lain-lain. Ibnu al-Subki (w. 771 H) telah memasukkan nama beliau dalam ulama-ulama bermazhab Syafi’i dalam kitab beliau, Thabaqat al-Syafi’iyah al-Kubra. [1]   Diantara ulama lain yang memasukkan Ibnu Hibban dalam ulama bermazhab Syafi’i adalah Ibnu Qadhi al-Syubhah (w. 851 H) dalam kitabnya, Thabaqat al

3770. HUKUM MEMAKI DENGAN KATA-KATA KOTOR

PERTANYAAN : > Aep Ezztt Assalamualaikum.. Maaf mau tanya..Ketika melihat kebodohan atau kecerobohan seseorang terkadang timbul makian. Apa hukum memaki seseorang dengan ucapan "setan !!", "Anjing !!", "Babi !!"..Apakah bisa menyebabkan murtad qouli.. sebagaimana memanggil/memaki dengan kalimat "kafir !!" kepada seorang muslim.. Matur Suwun JAWABAN : > Ulinuha Asnawi  Wa'alaikumussalam Wr Wb.. Larangan Memberikan julukan (panggilan/laqab) dengan panggilan yang tidak disukai pemilik-nya. باب النهي عن الألقاب التي يكرهها صاحبها قال الله تعالى : { ولا تنابزوا بالألقاب } [ الحجرات : 11 ] واتفق العلماء على تحريم تلقيب الإنسان بما يكره سواء كان له صفة كالأعمش والأجلح والأعمى والأعرج والأحول والأبرص والأشج والأصفر والأحدب والأصم والأزرق والأفطس والأشتر والأثرم والأقطع والزمن والمقعد والأشل أو كان صفة لأبيه أو لأمه أو غير ذلك مما يكره . واتفقوا على جواز ذكره بذلك على جهة التعريف لمن لا يعرفه إلا بذلك . ودلائل ما ذكرته كثرة مشهورة حذفته