Posts

Showing posts from July, 2016

4822. HUKUM SHOLAT DI ATAS TANAH TANPA ALAS

PERTANYAAN : Asalamualaikum. Bagaimana hukumnya solat di tanah tanpa alas ? Suwon. [ Tobingin Tempureja ]. JAWABAN : Wa'alaikum salam. Selama diyakini tidak ada najis diatas permukaan tanah yang digunakan sholat, maka sholatnya sah. Sholat tanpa alas atau langsung di atas tanah lebih utama kecuali jika ada hajat misalnya karena panas atau dingin atau selain keduanya, alasan keutamaannya adalah karena rahasianya sholat adalah tawadhu' dan khudhu'/ merendahkan diri. - Kitab Syarah Nawawi 'ala Muslim (4/324) : قوله : ( فرأيته يصلي على حصير يسجد ) فيه دليل على جواز الصلاة على شيء يحول بينه وبين الأرض من ثوب وحصير وصوف وشعر وغير ذلك ، وسواء نبت من الأرض أم لا . وهذا مذهبنا ومذهب الجمهور ، وقال القاضي - رحمه الله تعالى - : أما ما نبت من الأرض فلا كراهة فيه ، وأما البسط واللبود وغيرها مما ليس من نبات الأرض فتصح الصلاة فيه بالإجماع ، لكن الأرض أفضل منه إلا لحاجة حر أو برد أو نحوهما ، لأن الصلاة سرها التواضع والخضوع . والله - عز وجل - أعلم . Perkataan abu sai'

4821. JIKA QULFAH MENUTUP KEMBALI HASYAFAH SETELAH DIKHITAN

PERTANYAAN : Assalamu 'alaikum. 1. Hukum khitan itu bagaimana ? 2. Terus kalau sesudah dikhitan tapi kembali pulih seperti belum dikhitan, apakah harus dikhitan lagi ? Terimakasih.  [ Andika Menanti Kejujuran ]. JAWABAN : Wa'alaikum salam. Jawaban No.1, silahkan baca dalam dokumen berikut : 2040. HUKUM DAN HIKMAH WANITA DIKHITAN Jawaban No.2, kalau sesudah dikhitan tapi kembali pulih seperti belum dikhitan, maka tidak wajib dikhitan lagi. Ta'bir dari kitab Hasyiyah Asysyibramalisi 'ala nihayatil muhtaj 8/39. - Ta'bir Nihayatl Muhtaj : وَ فِي ( الرَّجُلِ بِقَطْعِ ) جَمِيعِ ( مَا يُغَطِّي حَشَفَتَهُ ) حَتَّى تَنْكَشِفَ كُلُّهَا Khitan untuk laki-laki dengan memotong semua kulit yang menutupi hasyafah (kepala / pucuk zakar), sehingga terbuka semua. قَوْلُهُ : مَا يُغَطِّي حَشَفَتَهُ ) وَيَنْبَغِي أَنَّهَا إذَا نَبَتَتْ بَعْدَ ذَلِكَ لَا تَجِبُ إزَالَتُهَا لِحُصُولِ الْغَرَضِ بِمَا فَعَلَ أَوَّلًا Ucapan mushonnif ' kulit yang menutupi hasyafah 

Beberapa Amalan Yang Dihukum oleh Imam al-Nawawi Dalam Kitabnya sebagai Bid’ah Tercela (bag 4)

10.         Menyedia makanan di rumah duka untuk mengumpulkan manusia Imam al-Nawawi mengatakan : وَأَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَلَمْ يُنْقَلْ فيه شئ وَهُوَ بِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبَّةٍ هَذَا كَلَامُ صَاحِبِ الشَّامِلِ وَيُسْتَدَلُّ لِهَذَا بِحَدِيثِ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ " كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنْ النِّيَاحَةِ " رَوَاهُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَلَيْسَ فِي رِوَايَةِ ابْنِ مَاجَهْ بَعْدَ دَفْنِهِ Adapun perbuatan ahli mayat menyediakan makanan dan mengumpulkan manusia atasnya, maka tidak pernah dinaqal sesuatupun tentangnya. Hal tersebut merupakan bid’ah tidak dianjurkan. Ini merupakan pernyataan pengarang kitab al-Syamil. Pendaliliannya ini dengan hadits Jarir bin Abdullah r.a., beliau berkata : “Kami menganggap berkumpul-kumpul pada rumah ahli mayat dan membuat makanan sesudah mengebumikannyya

4820. PUTRA-PUTRI SAYIDAH FATHIMAH AZ-ZAHRO DAN SAYYIDINA ALI

PERTANYAAN : Assalamu 'alaikum. Ada berapakah putera dan puteri sayyidah fathimah binti Rosulillah dan sayyidina Ali KWH ? [ Arsuwa Pantai Selatan ]. JAWABAN : Wa'alaikum salam Wr Wb. Dalam Kitab Hikayah Shohabah, hal 203 atau Kitab Fadlailul A'mal karangan Maulana Zakariyah al Khandalawy, dijelaskan bahwa Sayidah Fatimah ra' aslinya mempunyai enam anak : 1. Sayid Hasan. 2. Sayid Husain. 3. Sayid Muhasan, namun wafat ktika masih kecil. 4. Sayidah Ruqayyah, namun wafat ketika masih belita. 5. Sayidah Zainab. 6. Sayidah Umi Kultsum. - Kitab Siroh Shohabiyah Li An-nabulisi : ولدت قبل البعثة بقليل، تزوجها الإمام علي كرم الله وجهه في ذيالقعدة من سنة اثنتين بعد وقعة بدر، لها من الأولاد الحسن، والحسين، والمحسن، وأم كلثوم، وزينب، أبناء علي بن أبي طالب، وكان عليه الصلاة والسلام يحبها، ويكرمها، ويسرُّ إليها، ومناقبها غزيرة، وكانت رضي الله عنها صابرة، دينة، خيرة، قانعة، شاكرة لله عز وجل، وقد غضب لها النبيعليه الصلاة والسلام, لما بلغه أن أبا الحسن هم ولم يفعل بما

Beberapa Amalan Yang Dihukum oleh Imam al-Nawawi Dalam Kitabnya sebagai Bid’ah Tercela (bag.3)

7.     Bid’ah pada khutbah Jum’at Dalam kitabnya, Raudhah al-Thalibin, al-Nawawi mengatakan : يُكْرَهُ فِي الْخُطْبَةِ أُمُورٌ ابْتَدَعَهَا الْجَهَلَةُ. مِنْهَا: الْتِفَاتُهُمْ فِي الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَالدَّقُّ عَلَى دَرَجِ الْمِنْبَرِ فِي صُعُودِهِ، وَالدُّعَاءُ إِذَا انْتَهَى إِلَى صُعُودِهِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ. وَرُبَّمَا تَوَهَّمُوا أَنَّهَا سَاعَةُ الْإِجَابَةِ، وَهَذَا جَهْلٌ، فَإِنَّ سَاعَةَ الْإِجَابَةِ إِنَّمَا هِيَ بَعْدَ جُلُوسِهِ، كَمَا سَيَأْتِي - إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى وَمِنْهَا: الْمُجَازَفَةُ فِي أَوْصَافِ السَّلَاطِينِ فِي الدُّعَاءِ لَهُمْ. وَأَمَّا أَصْلُ الدُّعَاءِ لِلسُّلْطَانِ، فَقَدْ ذَكَرَ صَاحِبُ الْمُهَذَّبِ وَغَيْرُهُ  أَنَّهُ مَكْرُوهٌ. وَالِاخْتِيَارُ أَنَّهُ لَا بَأْسَ بِهِ إِذَا لَمْ يَكُنْ فِيهِ مُجَازَفَةٌ فِي وَصْفِهِ، وَلَا نَحْوُ ذَلِكَ، فَإِنَّهُ يُسْتَحَبُّ الدُّعَاءُ بِصَلَاحِ وُلَاةِ الْأَمْرِ.وَمِنْهَا: مُبَالَغَتُهُمْ فِي الْإِسْرَاعِ فِي الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ. Beberapa perkara bid’ah yang dilakukan orang-orang bodoh yang m

4819. MENYEWA EMPANG UNTUK DIAMBIL IKANNYA

PERTANYAAN : Assslamualaikum ustadz. Numpang nanya Permasalahan : ada kawanan pemancing memborong empang ikan, dengan membayar Rp 500 ribu pada pemilik empang, nanti si pemancing boleh memancing sepuasnya. Pertanyaan : 1. Sahkah aqadnya, 2. Ikannya halal apa tidak ? [ Kanzv Alhunaef ]. JAWABAN : Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh. Lihat KEPUTUSAN MUKTAMAR NAHDLATUL ULAMA KE-9 Di Banyuwangi Pada Tanggal 8 Muharram 1353 H./23 April 1934 M tentang Menyewa Tambak untuk Mengambil Ikannya : S. Kalau menyewa tambak (balong) untuk mengambil ikannya dengan memancing atau menjaring, si penyewa kadang-kadang mendapat ikan banyak dan kadang-kadang tidak mendapat. Apakah menyewanya itu sah atau tidak? (Bandung dan Purwokerto) J. Tidak sah menyewanya, dan uang sewanya pun tidak halal, karena barang itu tidak boleh menjadi hak milik dengan akad sewa. Keterangan, dari kitab : 1. I'anatuttholibin Jilid 1 hal. 69 : وخرج بغير متضمن لاستيفاء عين ما تضمن استيفاؤها أي استئجا

4818. TAFSIR : QS AL-A'ROF : 96, DAN QS LUQMAN : 13

PERTANYAAN : Assalamu'alaikum. Ana mohon pencerahannya. Mohon penjelasan tafsir Qur'an tentang Surat Al A'raf ayat 96 dan QS. Lukman Ayat 13.  Atas Ilmu nya syukron jazakallah khoiron katsiro. [ Kurniawan Putra Annisa Al-Arasyid ]. JAWABAN : Wa'alaikumsalam warohmatullohi wabarokaatuh. Tafsir Surat Al-A'raf, ayat 96 : وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ Jikalau penduduk kota-kota beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. Maka apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk kota-kota itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalah naik ketika mereka