Posts

Showing posts from May 30, 2015

4355. TAFSIR : SIAPAKAH IMRAN DALAM SURAT ALI IMRAN DAN MARYAM ?

PERTNYAAN : > Ahmad Akbar Khadziqon Siapakah Imron dalam ayat berikut ? :  بسم الله الرحمن اارحيمبادي ديريك تاڠلت باباݢان تاريخإِذْ قَالَتِ امْرَأَتُ عِمْرَانَ رَبِّ إِنِّي نَذَرْتُ لَكَ مَا فِي بَطْنِي مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّي ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ) [Surat Aal-E-Imran 35] (فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَىٰ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَىٰ ۖ وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) [Surat Aal-E-Imran 36] dalam.ayat lain : (يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا) [Surat Maryam 28] Lalu: (وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ) [Surat At-Tahrim 12] من هو عمران. أهو اب موسىعليه السلام و مريم عليها السلام؟كياهي عمران نيكو سينتن؟ JAWABAN : Imron yang dimaksud ayat itu ialah Imro

4354. HUKUM MEMBACA SURAT ALFATIKHAH DI AKHIR MAJLIS

PERTANYAAN : Assalammualaikum.wr.wb. Dapat titipan nih. kulo bade tangled....adakah keterangan dari kitab atau lainnya yang menyatakan bahwa surat al-fatihah itu dibaca setelah membaca surat atau al-qur'an.. bukankah al-fatihah itu artinya pembukaan tetapi kasus yang saya temukan ini al-fatihah di baca sebagai penutupan. Mohon penjelasannya.. matur nuwun :-) [  Fadjhar Bhaee  ]. JAWABAN : Wa'alaikum salam warohmatulloh wabarokatuh. Mungkin maksudnya ketika ada perkumpulan, atau ada musyawarah setelah selesai kemudian membaca " alfaatekhah..". kayak disikusi PIS-KTB disini setelah ada yang menjawab dengan jelas dan di komentari "bungkus " kemudian ada yang bilang " al faatekhah.. " Hal itu adalah boleh, bahkan dianggap baik secara syar'i sebagaimana keterangan dalam kitab  nihayatul mufid disebutkan : Masalah syin : telah berlaku kebiasaan umum muslimin di semua tempat yaitu mentartibkan baca surat al fatekhah dan membacanya setelah berdoa dalam

4353. TATA CARA BERWUDHU MENURUT MADZHAB MALIKI

PERTANYAAN : Assalamu'alaikum wr wb. Izin bertanya kepada para ustadz dan ustadzah : 1. bagaimana cara wudhu mazhab maliki ? 2. apa saja yang membatalkan wudhu dalam mazhab maliki ? 3. apakah ada niat tertentu jika pindah mazhab ?. terima kasih. [ Itir Ifah ] JAWABAN : Dalam madzhab Maliki Fardhunya wudhu ada 7 : niat ketika membasuh wajah, membasuh keduatangan sampai kedua siku, mengusap keseluruhan kepala, membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki, bersegera dan menggosok-gosok.jika di wajah terdapat rambut jenggot yang tipis maka wajib mensela-selainya pakai jari, jika tebal maka tidak wajib.begitu juga jika wajib mensela-selai jari saat membasuh kedua tangan menurut pendapat yang masyhur. Adapun kesunahan wudhu ada 8 : membasuh kedua tangan sampai kedua pergelangan pertama kali, berkumur, menghirup air ke hidung, menyemprotkan air yang di hidung, membalik usapan kepala, mengusap kedua telinga dhohir dan bathinnya, menggunakan air yang baru untuk kedua telinga

4352. TIDAK BOLEH MENJAMA' SHOLAT ANTARA ASHAR DENGAN MAGHRIB

PERTANYAAN : Assalamu'alaikum. Tanya Pak, menjama' sholat Ashar dengan Maghrib kok ndak ada, Tolong dalil dan Ibarohnya? Thank's before. [ Syem Rhus ]. JAWABAN : Wa alaikumus salaam, ashar dengan maghrib tidak boleh di jama' karena tidak warid dari Nabi, berbeda dengan dzuhur dengan ashar dan magrib dengan isya', karena Nabi shollallohu alaihi wasallam pernah melakukannya. Kalangan madzhab Kami (Syafi'iyah) Menjamak Shalat hukum boleh apabila Memenuhi syaratnya. Dan antara shalat sudah mepunyai Pasangan Masing-masing Shalat Dzuhur di-jamak dengan Ashar dan Magrib di-jamak dengan Isyak. Sedangkan Apabila Menjamak Shalat SUBUH Dijamak dengan lain Contoh Shalat subuh dijamak dengan dzuhur Atau Subuh di-jamak dengan ashar dll Hukumnya tidak boleh. Begitu juga shalat ashar Dengan Magrib Juga tidak diperbolehkan. Ada dalam kitab kifayatul akhyar hukumnya tidak boleh menjaga ashar dengan maghrib " WA LA ASHRU ILA MAGHRIBI ". Wallohu a'lam

4351. LAIN LAIN : PROFESI ALGOJO

PERTANYAAN : Masyarakat Awam Seiring dengan maraknya berita tentang eksekusi mati para tersangka narkoba BALI NINE,Para personel Brimob Polda Jateng mendapat tugas mengeksekusipara terpidana mati di Nusakambangan yg disebut "ALGOJO" sang eksekutor hukuman mati Pertanyaan : bagaimana status hukum menurut pandangan agama tentang para "ALGOJO" diatas. MATUR NUWUN PORO YAI. JAWABAN : > Fatih ElMufid Nggak apa2 فأما القسم الأول وهو أن يكون الآمر بالقتل إماما ملتزم الطاعة.فلا يخلو حال المأمور في قتله من أحد أمرين:إما أن يجهل حال المقتول ولا يعلم أنه مظلوم، ويعتقد أن الإمام لا يقتل إلا بحق فلا قود على المأمور، ولا دية، ولا كفارة، لأن طاعة الإمام واجبة عليه لقول الله تعالى: {أطيعوا الله وأطيعوا الرسول وأولي الأمر منكم} [النساء: ٥٩]  Disitu disebutkan andai saja perintah pembunuhan kepada org yg tdk salah dan tim eksekutor tdk tau kalau yg dibunuh tdk salah. Tim eksekutor bebas dr segala konsekwensi membunuh.Apalagi kalau yg dibunuh jelas2 bersalah kayak kmrn itu. > Ma

4350. MENDAPAT MUSIBAH BISA MENGHAPUS DOSA ?

PERTANYAAN : Asalamu'aliakum, saya ingin bertanya setiap musibah, dosa kita terhapuskan apakah benar? Tolong dijawab terimakasih. [ Muthia Raihani ]. JAWABAN : Wa'alaikum salam, ya dengan mendapat musibah, dosa kita bisa terhapuskan jika sabar dalam menghadapinya. من أعطي فشكر و ابتلي "فصبر"وظلم فاستغفر و ظلم فغفر ثم سكت فقالوا يا رسول الله ماله ؟قال أولئك لهم الأمن و هم مهتدون ~رواه الطبراني Sabda nabi saw : mereka yang diberi nikmat lalu bersyukur, yang DIUJI dengan MUSIBAH KEMUDIAN IA BERSABAR,yang mendzalimi orang kemudian beristighfar, yang didzalimi kemudian memaafkan, nabi saw diam hingga para sahabat bertanya : "apa yang didapatkan mereka wahai rasulullah? ", nabi saw menjawab : mereka akan mendapat keamanan dan merekalah orang yang diberi petunjuk. HR Thabrani إن العبد إذا سبقت له من الله منزلة فلم يبلغها بعمل إبتلاه الله في جسده أو ماله أو ولده "ثم صبر"على ذلك حتى يبلغه المنزلة التي سبقت له من الله عز و جل ~رواه أحمد Sesu