Posts

Showing posts from July, 2017

Apakah kaum Mujassimah kafir?

Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah sepakat berpendapat sesat kaum Mujassimah (yang mengi’tiqad Allah bersifat dengan sifat benda), namun dalam hal mengkafirkannya, mereka berbeda pendapat.  Berikut ini keterangan para ulama mengenai status hukum kaum Mujassimah : 1.         Al-Syarbaini mengatakan : تَنْبِيهٌ: اُخْتُلِفَ فِي كُفْرِ الْمُجَسِّمَةِ. قَالَ فِي الْمُهِمَّاتِ: الْمَشْهُورُ عَدَمُ كُفْرِهِمْ، وَجَزَمَ فِي شَرْحِ الْمُهَذَّبِ فِي صِفَةِ الْأَئِمَّةِ بِكُفْرِهِمْ. قَالَ الزَّرْكَشِيُّ فِي خَادِمِهِ: وَعِبَارَةُ شَرْحِ الْمُهَذَّبِ مَنْ جَسَّمَ تَجْسِيمًا صَرِيحًا، وَكَأَنَّهُ احْتَرَزَ بِقَوْلِهِ صَرِيحًا عَمَّنْ يُثْبِتُ الْجِهَةَ فَإِنَّهُ لَا يَكْفُرُ كَمَا قَالَهُ الْغَزَالِيُّ، وَقَالَ الشَّيْخُ عِزُّ الدِّينِ: إنَّهُ الْأَصَحُّ، وَقَالَ فِي قَوَاعِدِهِ: إنَّ الْأَشْعَرِيَّ رَجَعَ عِنْدَ مَوْتِهِ عَنْ تَكْفِيرِ أَهْلِ الْقِبْلَةِ؛ لِأَنَّ الْجَهْلَ بِالصِّفَاتِ لَيْسَ جَهْلًا بِالْمَوْصُوفَاتِ اهـ. وَأُوِّلَ نَصُّ الشَّافِعِيِّ بِتَكْفِيرِ الْقَائِلِ بِخَلْقِ الْقُرْآنِ ب

Bolehkah dalam masalah agama pada zaman sekarang merujuk kepada kitab-kitab mu’tabarah cetakan terpercaya tanpa sanad yang bersambung kepada pengarang kitab

Mari kita perhatikan keterangan ulama berikut ini : 1.     Imam al-Nawawi mengatakan : لَا يَجُوزُ لِمَنْ كَانَتْ فَتْوَاهُ نَقْلًا لِمَذْهَبِ إمَامٍ إذَا اعْتَمَدَ الْكُتُبَ أَنْ يَعْتَمِدَ إلَّا عَلَى كِتَابٍ مَوْثُوقٍ بِصِحَّتِهِ وَبِأَنَّهُ مَذْهَبُ ذَلِكَ الْإِمَامِ فَإِنْ وَثِقَ بِأَنَّ أَصْلَ التَّصْنِيفِ بِهَذِهِ الصِّفَةِ لَكِنْ لَمْ تَكُنْ هَذِهِ النُّسْخَةُ مُعْتَمَدَةً فَلْيَسْتَظْهِرْ بِنُسَخٍ مِنْهُ مُتَّفِقَةٍ Tidak boleh bagi yang berfatwa dengan mengutip mazhab imamnya, apabila dengan berpegang kepada kitab-kitab, berpegang kepada kitab-kitab kecuali berdasarkan kitab yang dipercaya keshahihannya dan kitab tersebut merupakan mazhab imam tersebut. Apabila asal karangan itu dengan sifat-sifat ini dapat dipercaya, akan tetapi naskahnya tidak mu’tamad, maka hendaknya diperjelaskan dengan naskah lain darinya yang ittifaq. [1] 2.     Imam Ibn Hajar Al-Haitamy mengatakan : مَا أَفْهَمَهُ كَلَامُهُ مِنْ جَوَازِ النَّقْلِ مِنْ الْكُتُبِ الْمُعْتَمَدَةِ وَنِسْبَةِ مَا فِيهَا لِم

Hukum menangguh orang masuk Islam

Menangguh atau menunda mentalqin dan mengajarkan kalimat syahadat kepada orang yang ingin masuk Islam dapat menyebabkan menjadi kafir. Karena hal ini termasuk ridha dengan kufur yang masih melekat pada orang kafir tersebut. Sedangkan ridha dengan kufur adalah kufur. Berikut keterangan dari ulama mengenai ini, antara lain : 1.     Ibnu Hajar al-Haitamy mengatakan : ومن المكفرات أيضاً أن يرضى بالكفر ولو ضمناً كأن يسأله كافر يريد الإسلام أن يلقنه كلمة الإسلام فلا يفعل, أو يقول له: اصبر حتى أفرغ من شغلي أو خطبتي لو كان خطيباً, أو كأن يشير عليه بأن لا يسلم وإن لم يكن طالباً للإسلام فيما يظهر, Termasuk yang dapat menyebab kafir juga adalah ridha dengan kufur, meskipun ridha itu secara tidak langsung. Contohnya seorang kafir yang ingin masuk Islam meminta mengajarinya kalimat tauhid, maka tidak dipenuhi permintaan tersebut atau dia berkata : “Bersabarlah, sehingga aku selesaikan kesibukanku atau khutbahku.”  seandainya dia seorang khathib ataupun mengisyaratkan tidak masuk Islam, meskipun si

Hukum berbisik-bisik dalam majelis

Rasulullah SAW bersabda : وَعَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إذَا كَانُوا ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ وَاحِدٍ Hadits yang ketujuh , Dari Naafi’ dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “Apabila kalian tiga orang, maka jangan berbisik-bisik dua orang tanpa ikut serta seorang. Hadits ini sepakat dua Syeikh (al-Bukhari dan Muslim) meriwayatnya dari jalur Malik. Imam Muslim telah mentakrij dari jalur ‘Ubaidillah bin Umar, al-Laits bin Sa’ad, Ayyub al-Sakhtiyani dan ayyub bin Musa, semua mereka dari Naafi’ dari Ibn Umar. Abu Daud telah mentakhrij dari jalur Abi Shalih dari Ibn Umar. [1] Dalam riwayat lain dari Imam Muslim disebutkan : إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى اثْنَانِ دُونَ الْآخَرِ، حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ مِنْ أَجْلِ أَنْ يُحْزِنَهُ Apabila kalian bertiga, maka jangan berbisik-bisik dua orang tanpa ikut serta seorang sehingga kalian berbaur dengan manusia, karena hal itu menyeba