Posts

Showing posts from March 4, 2015

KEDUDUKAN LAFADZ " KALLAA ( كَلَّا ) DALAM KAIDAH TATA BACA AL-QURAN.

Image
Jumlah lafadz " Kallaa " didalam Al-Qur'an itu ada 33 tempat yang jatuh berada pada separuh Al-Qur'an yang akhir dari 15 Suroh Makkiyyah. Adapun lafadz   كَلَّا  itu dibagi menjadi 4 bagian : (1). Lafadz كَلَّا  yang baik / sebaiknya diwaqofkan  بمعنى الردع  ( yang mempunyai arti mencegah ). Tetapi juga boleh dijadikan sebagai permulaan,  بمعنى حقا  ( yang berarti benar apabila dijadikan permulaan baca ), dimana pada Al-Qur'an ada 11 tempat : 1.  عَهدًا. كَلَّا — Suroh Maryam, Juz 16, ayat 78. 2. عَزًّا. كَلَّا — Suroh Maryam, Juz 16, ayat 81. 3. فِيمَا تَرَكـتُ كَلَّا — Suroh Al-Mu'minun, Juz 18, ayat 100. 4. شُرَكَاء كَلّا — Suroh As-Saba', Juz 22, ayat 27. 5. ثُمَّ يُنجِيه . كَلّا — Suroh Al-Ma'aarij, Juz 29, ayat 14. 6. جَنَّةَ نَعِيمٍ . كَلّا — Suroh Al-Ma'aarij, Juz 29, ayat 38. 7. اَن اَزِيدَ . كَلّا — Suroh Al - Muddatsir, Juz 29, ayat 15. 8. مُنَشَّرَةً . كَلّا — Suroh Al-Muddatsir, Juz 29, ayat 52. 9. اَسَاطِيرُ الاَوَّلِينَ . كَلّا — Sur

3853. NABI MUHAMMAD ROSUL TERAKHIR

PERTANYAAN : Assalamualaikum. Setelah Nabi Muhammad tak kan ada lagi NABI ? Lalu bagaimana dengan Rasul ? Masih adakah Rosul setelah Rasululloh SAW ? Mohon petunjuk. SukroN. [ Hardie S A-aNg ]. JAWABAN : Wa'alaikumus salaam warohmtulloh. Rasululloh shollallohu alaihi wasallam adalah Rasul terakhir, dalam surat al ahzab ayat 40 Allah Subhanahu wata’ala berfirman : مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا “Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kalian, melainkan rasulullah dan penutup para nabi. Adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” - Tafsir ibnu katsir (6/428) : وقوله : ( ولكن رسول الله وخاتم النبيين وكان الله بكل شيء عليما ) كقوله : ( الله أعلم حيث يجعل رسالته ) [ الأنعام : 124 ] فهذه الآية نص في أنه لا نبي بعده ، وإذا كان لا نبي بعده فلا رسول [ بعده ] بطريق الأولى والأحرى; لأن مقام الرسالة أخص من مقام النبوة ، فإن كل رسول

HIKMAH BACAAN WAJIB SAKTAH PADA EMPAT TEMPAT DALAM AL-QURAN

Image
HIKMAH BACAAN WAJIB SAKTAH PADA 4 TEMPAT DALAM AL-QUR'AN Pada Suroh Ad-Dahr, ayat 15-16 ada dua kata atau lafadz yang sama yaitu : قَوَارِيرَا @ قَوَارِيرَا.. Tetapi kedua lafadz ini saat diwaqofkan tidaklah sama bunyinya. Menurut Imam Hafs ibn Sulaiman Al-Mughiroh Al-Kufy, lafadz  قواريرا  ( Qowaariiroo ) yang pertama apabila diwaqofkan tetap tidak ada perubahan pada bunyi " رَا " ( Roo ) nya, artinya tetap dibaca panjang. Tapi kalau waqof pada pada lafadz " Qowaariiroo " yang kedua maka huruf alif di buang dan huruf Ro' nya disukun, sehingga berbunyi " Qowaariir ". Sebab menurut Imam Hafs berdasarkan riwayat yang mutawatir dari Baginda Nabi SAW bahwa beliau pernah membaca demikian. Dengan demikian dua bacaan yang sama tadi tapi berbeda bunyi ketika diwaqofkan itu sesuai dengan kehendak Alloh SWT. Sekarang kita ulas. Suroh Ad-Dahr terdiri dari 31 ayat, yang mana 30 ayat darinya diakhiri dengan huruf yang ber fathatain akhirnya, seperti اسيرًا ، شك

3852. BOLEHKAH MEMBELI EMAS DENGAN DICICIL (KREDIT) ?

PERTANYAAN : Assalamu 'alaikum. Sebenarnya, bagaimanakah hukumnya menjual emas yang dibayar dengan uang, tapi dengan cara cicilan ? Kebetulan saya usaha di bidang ini, karena suka ada orang yang meminta meminjam uang dengan praktek bunga, dan saya masih takut dengan riba'. Maka saya menggantinya dengan saya menjual emas, dan pembeli membayarnya dengan uang dengan cara cicilan. Bagamanakah hukumnya cara yang saya lakukan ini ? Mohon solusi penjelasan serta referensinya ustadz/dzah. Karena saat ini saya merasa pusing, buka-buka kitab jadi tambah puyeng. [ Alfaqir Wattaqshir Pengeneling ]. JAWABAN : Wa'alaikumussalaam I. Masalah : Sahkah membeli Dinar emas dengan harga f. 15,- dengan pembayaran angsuran setiap hari f. 1,-? II. Putusan : Apabila dengan perjanjian pembayaran dengan yang perak, atau tidak dengan perjanjian apa-apa, maka hukumnya tidak sah! Karena termasuk riba nasa`iy (tempo). Apabila dengan perjanjian pembayaran dengan uang kertas, maka hukumnya

SAJAK-SAJAK KU

Image
Hai para Hamiilul Qur'an.. Bacalah.. Bacalah hadiah dari Tuhan itu.. Bacalah dengan akal.. Bacalah dengan hati.. Goreskan sekuatnya dalam benakmu.. Sementara waktu biarkan lisanmu istirahat sejenak.. Agar robithoh hatimu selaras dengan hatinya.. Sampai engkau mengerti " maa ana bi qoori in " permulaan kata agung dari NabiNya.. (  Danny Ma'shoum ,10 Robiul Akhir, 1436 H. ) ———— Diamlah sejenak wahai sahabatku.. Diamlah.. Jangan kau beberkan kasih sayangNya didepanku.. Diamlah sejenak wahai sahabatku.. Jangan kau ceritakan kisah heroik kekasihNya.. Demi mendengar kedua Nama itu .. Aku yang hina ini benar-benar tak kuasa menahan air mata.. Enam belas tahun yang lalu.. Aku menderita kerinduan karenanya.. Diamlah wahai sahabatku.. Diamlah.. Bisikkan saja dari balik tirai ini.. Rahasia harus tersimpan dari semua makhluk.. Misteri harus tersembunyi dari orang lain.. Lihat.. Apa yang telah kau perbuat padaku wahai sahabatku.. Sang Maha Melihat harus tersembunyi dari semua ora

RENUNGAN SUFISTIK

Image
RENUNGAN KEDAI SUFI Suatu hari dipasar, kami berjumpa dengan seorang penjual Compact Disk ( kaset CD ), dia tengah asyik berdendang mengikuti irama lagu yang sedang diputarnya, ya, Orkes Melayu Monata yang sedang booming dikota inilah lagu yang sedang dinikmatinya. Ia terlihat begitu asyiknya, dengan kepala manggut-2 disertai hentakan-2 kecil, seolah tak menghiraukan lalu lalang orang yang hilir mudik disekitarnya. Lapaknya tampak sepi, sedari tadi tak satupun terlihat orang menghampiri selain beberapa orang yang ikut berdendang di warung pangkalan becak tempat nongkrong orang-2 yang sedang minikmati secangkir kopi dengan kepulan asap rokok mengepul di udara. Kami beranjak menghampirinya, " sudah dapat pelaris ya pak, kok senang sekali kelihatannya ", Tanya kami. " belum Mas...dari tadi pagi belum satupun ada pembeli kemari ". Sahutnya. " hmmm, tapi bapak kelihatan senang sekali agaknya ? padahal tadi bapak bilang belum ada pembeli sedari tadi ". Tanya kam

MATA RANTAI SANAD BIDANG AQIDAH AHLU SUNNAH WAL JAMAAH DI INDONESIA

Image
Sanad Ulama di Bidang Akidah Sanad Madzhab al-Asy'ari di Indonesia : 1. Syaikh al-Sunnah , Imam al-Mutakallimin Abu al-Hasan al-Asy'ari ( 270-330 H/ 883-947 M). 2. Syaikh al-Mutakallimin Abu al-Hasan al-Bahili. 3. Ruknuddin al-Ustadz Abu Ishaq al-Asfarayini (w. 418 H/1027 M). Pengarang al-Jami' fi Ushul al-Din wa al-Radd 'ala al-Mulhidin. 4. Al-Ustadz Abu al-Qasim Abdul Jabbar bin Ali bin Muhammad bin Haskan al-Asfarayini al- Iskaf (w. 452 H/1034 M). 5. Imam al-Haramain Dhiyauddin Abu al-Ma'ali Abdul Malik bin Abdullah al-Juwaini ( 419-478 H/ 1028-1085 M). 6. Abu al-Qasim Salman bin Nashir bin Imran al- Anshari al-Arghiyani (w. 512 H/1118 M). Pengarang Syarh al-Irsyad ila Qawathi' al- Adillah fi Ushul al-I'tiqad. 7. Dhiyauddin Umar bin al-Husain al-Razi (hidup sebelum 559 H/1164 M). Pengarang Syarh al- Irsyad ila Qawathi' al-Adillah fi Ushul al-I'tiqad . 8. Fakhruddin Muhammad bin Umar al-Razi ( 544-606 H/ 1150-1210 M). 9. Syarafuddin Abu Bakar M

PENTINGNYA SANAD KEILMUAN

Image
Mata Rantai Keilmuan Islam sangat menganjurkan ketelitian periwayatan / sanad sebagai mata rantai atas penyandaran keilmuan, terutama dalam bidang Qur'an ( qiroat ) dan Hadist ( matan ). Untuk itu Islam mengajak kita selaku ummatnya agar mengetahui kebenaran, mencari dan meneliti setiap yang kita dengar maupun yang kita lihat. Dalam Al-Qur'an, Suroh Al-Hujuroot, Juz 26, ayat 6, Alloh SWT berfirman ; (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ) " Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu ". Kemudian dalam suroh Al-Isro', Juz 15, Ayat 36 ; (وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ

MUNAJAT GURU IMAM ABU MANSHUR AL-MATURIDI

Didalam Kitab Al-Mawaa'idz Al-'Ushfuriyyah, Hal.4, Karya As-Syaikh Muhammad ibn Abi Bakr yang masyhur dengan sebutan Syaikh Usyfuriy menuturkan sebuah hikayat sufiyyah ; لما قربت وفاة استاذ ابي منصور الماتريدي رحمه الله تعالي  وكان يومئذ ابن ثمانين سنة فمرض الشيخ فامر ابا منصور ان يطلب عبدا بمثله سناو يشتريه ويعتقه عنه فطلب ابو منصور فما وجد مثل هذا العبد فقالوا كيف تجد عبدا ابن ثمانين سنة وهو يبقى علي الرق ولم يعتقه فرجع ابو منصور رحمه الله تعالي الي استاذه فاخبره عن مقالة الناس فلما سمع الاستاذ هذه المقالة وضع رأسه علي التراب وناجى ربه وقال الهى ان المخلوق لا يحتمل كرمه اذا بلغ عبده ثمانين سنة بان يبقى علي الرق بل يعتقه فانا بلغت ثمانين سنة فكيف لا تعتقنى من النار وانت كريم جواد عظيم غفور شكور فأعتقه الله تعالي بحسن مناجته. Ketika sudah dekat ajal Guru Imam Abu Manshur Al-Ma'turidy ( pendiri madzhab Aswaja, partner Imam Abul Hasan Al-Asy'ari ) yang telah berusia 80 tahun. Disaat sakitnya, sang Guru memerintahkan kepada Imam Abu Manshur Al-Maturidy agar mencari seorang

CARA MEMAHAMI QOUL IMAM ASY-SYAFI'I

MEMAHAMI QOUL IMAM SYAFI'I DALAM PERSPEKTIF IMAM NAWAWI Banyak mutira kalam Imam Syafii yang dikutip para ulama sesudahnya baik dalam ranah fiqh maupun lainnya. Dan salahsatu wasiat Imam Syafii yang cukup terkenal adalah : ﺇﺫﺍ ﺻﺢ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻓﻬﻮ ﻣﺬﻫﺒﻲ "Apabila saheh hadits maka itulah mazhabku" Wasiat beliau ini banyak disalah artikan, di mana banyak kalangan yang dengan mudahnya menyatakan bahwa pendapat Imam Syafii hanya dapat di amalkan bila sesuai dengan hadits shahih, sehingga saat ia menemukan satu hadits shahih maka ia langsung berpegang kepada dhahir hadits dan melarang mengikuti pendapat Imam Syafii dengan alasan mengamalkan wasiat Imam Syafii. Bahkan mereka menjadikan wasiat Imam Syafii ini sebagai hujjah tercelanya taqlid, mereka mengartikan wasiat ini sebagai larangan dari Imam Syafii untuk taqlid kepada beliau. Imam Nawawi dalam kitab Majmu’ terhadap wasiat Imam Syafii tersebut. Imam Nawawi mengatakan : ﻭﻫﺬﺍ ﺍﻟﺬﻯ ﻗﺎﻟﻪ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻟﻴﺲ ﻣﻌﻨﺎﻩ ﺍﻥ ﻛﻞ ﺃﺣﺪ ﺭﺃﻯ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﺻﺤﻴﺤﺎ ﻗﺎ

NILAI WAKTU MENURUT ULAMA SALAF

Image
CARA ULAMA SALAF MENJAGA WAKTU SECARA PRAKTIS DAN EFEKTIF. وفي قيمة الزمن عند العلماء، ص. ٥٩. للشيخ عبد الفتاخ ابو غدة. وقد كان القدماء — يعني السلف — يحذرون من تضييع الزمان، قال الفضيل ابن عياض : اعرف من يعد كلامه من الجمعة الي الجمعة. ودخلوا علي رجل من السلف، فقالوا : لعلنا شغلناك ؟ فقال : اصدقكم، كنت اقرأ فتركت القراءة لاجلكم !.    وجاء عابد الي السري السقطي، فرأى عنده جماعة، فقال : صرت مناخ البطالين ! ثم مضى ولم يجلس. ومتى لان المزور طمع فيه الزائر فأطال الجلوس، فلم يسلم من أذى. وقد كان جماعة قعدوا عند معروف الكرخى، فأطالوا، فقال : ان ملك الشمس لا يفتر عن سوقها، فمتى تريدون القيام ؟! وكان جماعة من السلف يحفطون اللحظات، وكان داود الطائى يستف الفتية، ويقول : بين سف الفتيت واكل الخبز قراءة خمسين ايو. وكان عثمان الباقلاوى دائم الذكر لله تعالى، فقال : اني وقت الافطار احس بروحي كانها تخرج ! لاجل اشتغالي بالاكل عن الذكر. واوصى بعض السلف اصحابه فقال : اذا خرجتم من عندي فتفرقوا، لعل احدكم يقرأ القرآن في طريقه، ومتى اجتمعتم تحدثتم. واعلم ان الزمان اشرف من ان يضيع منه لحظة، فان في " الصح

SEPUTAR KAJIAN AL-QUR'AN

Image
HUKUM MENULIS AYAT AL QURAN BAGI MUHDIST ( Orang yang berhadast ) التبيان في اداب حملة القرآن، ص. ١٩٢ فصل : ويحرم علي المحدث مس /  مصحف وحمله، سواء حمله بعلاقته او بغيرها، وسواء مس نفس المكتوب او الحواشي او الجلد، ويحرم مس الخريطة والغلاف والصندوق اذا كان فيهن المصحف. هذا هو المذهب المختار، وقيل لا تحرم هذه الثلاثة، وهو ضعيف. ولو كتب القرآن في لوح فحكمه حكم المصحف، سواء قل المكتوب او كثر حتى لو كان بعض اية كتب للدراسة حرم مس اللوح. At-Tibyan fii Adaabi Hamalatil Qur'an, Hal. 192 ,Karya Imam An-Nawawiy Damaskus, pada nash ; Pasal : Diharamkan atas orang yang berhadast menyentuh mushaf atau membawanya, baik membawanya dengan pegangannya atau dengan lainnya, baik ia menyentuh tulisannya atau tepinya atau kulitnya. Diharamkan pula menyentuh wadah dan sampul serta kotak tempat mushaf itu berada, inilah madzhab yang terpilih. Ada yang mengatakan bahwa ketiga macam ini tidak diharamkan akan tetapi pendapat ini lemah. Andaikata Al-Quran ditulis pada sebuah papan, maka hukumnya sama dengan

SEPUTAR KAJIAN AL-QUR'AN

Image
DASAR SEBUTAN AL HAFIDZ ATAU AL-HAMIL BAGI PENGHAFAL AL-QUR'AN & HIKMAHNYA. Sebutan Al Hafidz dengan Al Hamil, bagi penghafal Quran adalah sama saja, sama baiknya dan sama benarnya. Hanya saja dalam konteks sekarang lebih tepatnya dengan sebutan Al Hafidz. ta'bir kitab : ١. المعجم الوسيط، الجزء الاول، ص ١٨٥. الحافظ : من يحفظ القرآن الكريم او من يحفظ عددا عظيما من الحديث. 1. Kitab Al Mu'jamul Wasith, juz 1, Hal. 185. Al Hafidz : yaitu orang yang menjaga / menghafal Al Quran Al Kariim, atau orang yang menghafal dalam jumlah besar dari Hadist Nabi SAW. ٢. مختار الصحاح، ص ١٥٦. قلت وكذا ذكر ثقلت في الفصيح و ( الحملة ) بفتحتين جمع حامل يقال هم حملة العرش وحملة القرآن. 2. Kitab Mukhtarus Shohah, Hal. 156. Aku berkata " seperti halnya  pentingnya kefasihan didalam membaca Al Quran. dan lafadz " Al Hamalah " bentuk jamak dari lafadz " Haamil ". Dikatakan ; mereka yang memikul Arsy dan Al Quran. ٣. المعجم الوسيط، ج ١ / ١١٩ —مادة : ح م ل. ( حملت ) المرأة—ح